Sabtu, 03 September 2016

"Maasya Allah, laa quwwata illaa billaah”

Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, "Maasya Allah, laa quwwata illaa billaah” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).....(al-kahfi : 39)

Saya mendapatkan arti dari ayat ini sekitar tahun 2012 akhir saat mengulang Percobaan untuk skripsi saya. Walaupun sudah beberapa kali khatam baca al-qur’an, baru sekitar tahun 2010 saya punya qur’an terjemah dan secara random membaca arti dari beberapa ayat yang menurut saya menarik. Ya, salahsatunya adalah ayat diatas tersebut. Sepenggal ayat dari banyaknya ayat tentang bagaimana Allah SWT menumbuhkan tanaman untuk makanan manusia.


 Untuk orang yang punya hobi berkebun seperti saya, yang terlintas pertama kali adalah “oh, ini do’a masuk kebun!”.  Sulit bagi saya untuk mengungkapkan makna dari ayat tersebut dalam kata-kata karena sangat dangkalnya ilmu yang saya miliki. Tetapi, setiap saya memanen tanaman yang saya tanam, melihat proses tanaman tumbuh, berbunga, berbuah, melihat bagaimana kuatnya tanaman yang saya tanam saat saya pikir “ini sih nggak bisa numbuh lagi…” tetapi beberapa hari kemudian yang terjadi adalah muncul tunas baru di batang tanaman tersebut, serta banyaknya KEAJAIBAN yang terjadi … Maasya Allah, laa quwwata illaa billaah…adalah ucapan yang paling ringan penuh rasa syukur yang bisa saya ucapkan saat mengagumi ciptaan dan proses demi proses kejadiannya.